Membuat partisi: Perbedaan revisi
(→Jenis partisi) |
|||
Baris 9: | Baris 9: | ||
# Harddisk ada dua partisi, yaitu drive C dan drive D | # Harddisk ada dua partisi, yaitu drive C dan drive D | ||
# Harddisk memiliki partisi tersembunyi, misal pada notebook atau laptop ada partisi untuk melakukan recovery | # Harddisk memiliki partisi tersembunyi, misal pada notebook atau laptop ada partisi untuk melakukan recovery | ||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
− | |||
=== Jenis partisi === | === Jenis partisi === | ||
Baris 29: | Baris 17: | ||
Harddisk yang memiliki partisi primer + partisi extended akan memiliki jumlah maksimal partisi sebanyak 16 partisi. | Harddisk yang memiliki partisi primer + partisi extended akan memiliki jumlah maksimal partisi sebanyak 16 partisi. | ||
− | === Partisi | + | === Partisi untuk Dual Boot === |
− | + | Instalasi pada harddisk yang telah terisi sistem operasi (misal) Windows lalu ditambah dengan instalasi sistem operasi kedua yaitu IGOS Nusantara dikenal dengan istilah '''dual boot'''. | |
+ | |||
+ | Harddisk 80 GB, misal partisinya: | ||
* Urutan: 30 GB primer (drive C), lalu 50 GB extended + lojik (drive D, masih kosong 30 GB) | * Urutan: 30 GB primer (drive C), lalu 50 GB extended + lojik (drive D, masih kosong 30 GB) | ||
− | + | ||
− | * Urutan: | + | Harddisk 120 GB, misal partisinya: |
+ | * Urutan: 40 GB primer (drive C), lalu 50 GB primer (drive D), lalu 30 GB extended + lojik (drive E, masih kosong 20 GB) | ||
Pada contoh pertama, drive D diperkecil partisi lojiknya, sehingga tersedia partisi kosong sebesar 20 GB. Pada contoh kedua, drive E diperkecil sehingga tersedia partisi kosong sebesar 10 GB. | Pada contoh pertama, drive D diperkecil partisi lojiknya, sehingga tersedia partisi kosong sebesar 20 GB. Pada contoh kedua, drive E diperkecil sehingga tersedia partisi kosong sebesar 10 GB. | ||
+ | Pengaturan partisi untuk dua boot dapat diatur sebagai berikut: | ||
− | + | IGOS Nusantara pada harddisk yang ruang kosongnya terbatas, misal '''tersedia 10 GB'''. Perlu minimal dua partisi, yaitu: | |
+ | # Partisi untuk swap: 1 GB | ||
+ | # Partisi untuk "/" atau root: 9 GB | ||
+ | IGOS Nusantara pada harddisk yang ruang kosongnya besar, misal '''tersedia 20 GB atau lebih'''. Perlu tiga partisi, yaitu: | ||
+ | # Partisi untuk swap: 1 GB | ||
+ | # Partisi untuk "/" atau root: 9 GB | ||
+ | # Partisi untuk home: 10 GB atau lebih | ||
− | |||
+ | Instal dari IGN2009 LiveCD LXDE atau GNOME lihat urutan instal dari gambar atau tampilan ada di | ||
Password root adalah: ign2009 | Password root adalah: ign2009 |
Revisi per 18 Juni 2010 15.55
Instalasi IGOS Nusantara pada harddisk antara lain pada harddisk yang masih kosong dan harddisk yang sudah terisi sistem operasi atau data.
Harddisk kosong
Instalasi IGOS Nusantara pada harddisk yang masih kosong sangat memudahkan instalasi. Saat proses instal dan muncul pilihan partisi, pengguna dapat memilih layout otomatis, lalu installer yang menentukan susunan partisi.
Harddisk telah terisi
Harddisk telah terisi sistem operasi (misal) Windows dan atau terisi data. Jenis partisi pada harddisk yang telah terisi seringkali cukup beragam, misal harddisk berukuran 80 GB telah terpasang Windows XP. Harddisk 80 GB tersebut kemungkinan akan memiliki variasi:
- Harddisk semuanya atau 80 GB hanya jadi satu drive C
- Harddisk ada dua partisi, yaitu drive C dan drive D
- Harddisk memiliki partisi tersembunyi, misal pada notebook atau laptop ada partisi untuk melakukan recovery
Jenis partisi
- Partisi Primer: Adalah jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. Jumlah partisi primer adalah maksimal 4 partisi.
- Partisi Extended: Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari partisi lojik. Partisi extended maksimal 1. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah partisi primary.
- Partisi Lojik: Partisi yang menjadi bagian dari extended dimana apabila kita ingin membuat file system di dalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.
Harddisk yang memiliki partisi primer + partisi extended akan memiliki jumlah maksimal partisi sebanyak 16 partisi.
Partisi untuk Dual Boot
Instalasi pada harddisk yang telah terisi sistem operasi (misal) Windows lalu ditambah dengan instalasi sistem operasi kedua yaitu IGOS Nusantara dikenal dengan istilah dual boot.
Harddisk 80 GB, misal partisinya:
- Urutan: 30 GB primer (drive C), lalu 50 GB extended + lojik (drive D, masih kosong 30 GB)
Harddisk 120 GB, misal partisinya:
- Urutan: 40 GB primer (drive C), lalu 50 GB primer (drive D), lalu 30 GB extended + lojik (drive E, masih kosong 20 GB)
Pada contoh pertama, drive D diperkecil partisi lojiknya, sehingga tersedia partisi kosong sebesar 20 GB. Pada contoh kedua, drive E diperkecil sehingga tersedia partisi kosong sebesar 10 GB.
Pengaturan partisi untuk dua boot dapat diatur sebagai berikut:
IGOS Nusantara pada harddisk yang ruang kosongnya terbatas, misal tersedia 10 GB. Perlu minimal dua partisi, yaitu:
- Partisi untuk swap: 1 GB
- Partisi untuk "/" atau root: 9 GB
IGOS Nusantara pada harddisk yang ruang kosongnya besar, misal tersedia 20 GB atau lebih. Perlu tiga partisi, yaitu:
- Partisi untuk swap: 1 GB
- Partisi untuk "/" atau root: 9 GB
- Partisi untuk home: 10 GB atau lebih
Instal dari IGN2009 LiveCD LXDE atau GNOME lihat urutan instal dari gambar atau tampilan ada di
Password root adalah: ign2009
Tautan:
[1] http://repo.igos-nusantara.or.id/panduan/ign2009-install-livecd-lxde/